Skip to main content
x

Akademi Militer (AKMIL)

Kategori

APA SIH AKMIL ITU?

 

Secara singkat Akademi Militer atau yang lebih dikenal dengan AKMIL adalah perguruan tinggi kedinasan yang dikelola oleh Pemerintah Republik Indonesia. Lulusan Akademi Militer akan diangkat menjadi perwira TNI Angkatan Darat yang mempunyai pangkat letnan dua sesuai dengan korps atau kecabangan masing-masing.

Selain itu, mahasiswa lulusan perguruan tingi yang berada di bawah naungan Kementerian Pertahanan Nasional Republik Indonesia tersebut, memiliki kompetensi dasar jabatan golongan VIII atau setingkat komandan peleton.

Selaku Badan Pelaksana Pusat di tingkat Markas Besar (MABES) TNI Angkatan Darat, yang di bawah pimpinan langsung Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KASAD), Akademi Militer mengemban tugas pokok untuk membentuk Taruna Akademi Militer menjadi Perwira TNI Angkatan Darat, yang memiliki sikap dan perilaku sebagai prajurit Sapta Marga, pengetahuan dan keterampilan dasar golongan Perwira, berkualifikasi Akademis Program Diploma IV Pertahanan serta Jasmani yang Samapta.

Tidak hanya itu, mahasiswa lulusan Akademi Militer juga berhak menyandang gelar Sarjana Terapan Pertahanan atau S.Tr yang setara dengan jenjang pendidikan Strata I.

Akademi Militer merupakan salah satu perguruan tinggi kedinasan milik pemerintah yang menjadi incaran siswa SMA, SMK, dan sederajat. Pasalnya, selain mendapat jaminan untuk karir. Biaya kuliah di Akademi Militer sudah ditanggung negara, sehingga selama masa perkuliahan mahasiswa tidak dibebankan biaya apapun.

Dalam sejarah pendiriannya, Akademi Militer termasuk dalam perguruan tinggi yang memiliki sejarah panjang. Pasalnya, Akademi Militer ini telah berdiri sejak tahun 1945 yang saat itu bernama Militaire Academie (MA) Yogyakarta. Berikut adalah sejarah lengkap pendirian Akademi Militer.

Sejarah Akademi Militer dimulai dari perintah dari Letnan Jenderal TNI Oerip Soemohardjo selaku Kepala Staf Umum Tentara Keamanan Rakyat untuk mendirikan Militaire Academie (MA) pada tanggal 31 Oktober 1945. Namun, pada tahun 1950, setelah berhasil meluluskan dua angkatan, Militaire Academie Yogyakarta ditutup untuk sementara karena alasan teknis.

Setelah itu, taruna angkatan ketiga menyelesaikan pendidikan mereka di Koninklijke Militaire Academie (KMA) Breda, di Belanda.

Bersamaan dengan itu, didirikan Sekolah Perwira Darurat demi memenuhi kebutuhan TNI Angkatan Darat atau Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) di berbagai kota, yaitu Malang, Mojo Agung, Salatiga, Tangerang, Palembang, Bukit Tinggi, Brastagi, dan Prapat.

Pada tanggal 1 Januari 1951 didirikan Sekolah Perwira Genie Angkatan Darat (SPGI AD) yang berkedudukan di Bandug. Namun, pada tanggal 23 September 19556 Sekolah Perwira Genie Angkatan Darat berubah menjadi Akademi Teknik Angkatan Darat (ATEKAD). Bersamaan dengan itu, didirikan juga Pusat Pendidikan Perwira Angkatan Darat (P3AD) di Bandung pada tanggal 13 Januari 1951.

Melihat pada saat itu sudah banyak sekolah perwira TNI Angkatan Darat yang bermunculan. Pimpinan TNI Angkatan Darat mempunyai gagasan untuk mendirikan suatu Akademi Militer. Gagasan ini pertama kali diajukan pada sidang parlemen yang diselenggarakan oleh Menteri Pertahanan pada tahun 1952. Setelah melalui berbagai proses yang panjang, akhirnya Presiden pertama Indonesia, yaitu Presiden Ir. Soekarno selaku Panglima Tertinggi Angkatan Perang Republik Indonesia meresmikan pembukaan kembali Akademi Militer Nasional yang berlokasi di Magelang, pada tanggal 11 November 1957, pukul 11.00. Akademi Militer tersebut sebagai kelanjutan dari Militiare Academie Yogyakarta dan taruna yang masuk pada tahun 1957, dinyatakan sebagai Taruna Akademi Militer Nasional angkatan ke-4.

Pada saat itu, masing-masing angkatan militer seperti, Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL), Angkatan Udara (AU), dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI) memiliki akademi masing-masing. Oleh karena itu, pada tanggal 16 Desember 1965 seluruh Akademi Angkatan, mulai dari Akademi Maritim Nusantara, Akademi Angkatan Laut, Akademi Angkatan Udara, dan AAK, diintegrasikan menjadi satu yaitu Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI).

Menyesuaikan dengan tuntutan tugas, pada tanggal 29 Januari 1967 Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia yang terletak di Magelang, diresemikan menjadi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia Darat (AKABRI DARAT).  Akademi tersebut membawahi dua bagian Angkatan Bersenjata Republik Indonesia di bawah satu pimpinan, yaitu Angkatan Bersenjata Republik Indonesia bagian umum dan AKABRI bagian Darat.

Angkatan Bersenjata Republik Indonesia, bagian umum mendidik taruna TK-I selama satu tahun. Pada saat itu, akademi tersebut juga mengambil bagian dalam Pendidikan Dasar Keprajuritan Chandradimuka, sedangkan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia bagian darat mendidik taruna Angkatan Bersenjata Republik Indonesia bagian Darat mulai dari TK-II hinga TK-IV. Setelah itu, Angkatan Bersenjata Republik Indonesia Darat berubah menjadi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia Bagian Darat.

Selang beberapa tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1962. Akademi Militer Nasional Magelang diintegrasikan dengan Akademi Teknologi Angkatan Darat yang pada saat itu berlokasi di Bandung. Kedua akademi tersebut digabungkan dengan nama Akademi Militer Nasional yang berkedudukan di Magelang.

Pada tanggal 14 Juni 1984, dalam rangka menyusun kembali organisasi di lingkungan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia, terdapat perubahan nama pada Akademi Bersenjata Republik Indonesia bagian Darat menjadi Akademi Militer (AKMIL).

Kemudian, pada tanggal 1 April 1999, Kepolisian Republik Indonesia (POLRI) secara resmi terpisah dari tiga angkatan lainnya dan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia berubah menjadi TNI.

Sejak saat itu, Akademi Kepolisian terpisah dari Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia. Setelah itu, Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia berubah menjadi Akademi TNI yang terdiri dari Akademi Militer, Akademi Angkatan Laut, dan Akademi Angkatan Udara.

Sejak tanggal 12 Mei 2008, Pendidikan Dasar Keprajuritan Chandradimuka dan Integratif Akademi TNI pola 12 bulan, langsung di bawah kepemimpinan Mako Akademi TNI. Selanjutnya, Akademi Militer membuka pendidikan khusus Taruna Angkatan Darat tingkat II, III, dan IV.

Adapun Jurusan/Prodi (Program Bidang Studi) di-AKMIL loh, berikut diantaranya;

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRONIKA PERTAHANAN 

Program Studi D-IV Teknik Elektronika Pertahanan

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN PERTAHANAN

Program Studi D-IV Teknik Mesin Pertahanan

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL PERTAHANAN

Program Studi D-IV Teknik Sipil Pertahanan

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PERTAHANAN

Program Studi D-IV Manajemen Pertahanan

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PERTAHANAN

Program Studi D-IV Administrasi Pertahanan

 

Nah itu dia beberapa program studi yang ada di AKMIL, apa kamu tertarik untuk menjadi bagian dari anggota militer?

TUNGGU APA LAGI MARI BERGABUNG DI TIDAR UNTUK MEMPERDALAM LAGI MATERI, PEMBELAJARAN, JASMANI KAMU! 

Materi Tes